Pada tanggal 8 Oktober 2024, Dosen dari Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Riau melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kampung Dosan, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak. Kegiatan ini mengangkat tema "Tata Kelola Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) Berbasis Kampung Hijau," dengan fokus pada pengelolaan BUMKam yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Penghulu Kampung Dosan, Kerani Kampung, perangkat kampung/desa, anggota Badan Permusyawaratan Kampung (BPK), pendamping desa, para ketua Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT), anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kampung (LPMK), Lembaga Adat Desa, tokoh masyarakat, serta pengelola BUMKam.

Dalam kegiatan tersebut, Rury Febrina, S.IP, M.Si Dosen Ilmu Pemerintahan memaparkan berbagai strategi pengelolaan BUMKam yang berorientasi pada konsep Kampung Hijau, “salah satu dimensi dari TAKE SIAK Hijau atau (Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologis) adalah Peningkatan Ekonomi dan Penurunan Kemiskinan yang sejalan dengan prinsip kelestarian lingkungan. Hal ini dapat dimulai dari perbaikan tata kelola BUMKam yang baik serta menangkap peluang pengembangan unit usaha BUMKam berbasis ekologis dan berkelanjutan”, Ujarnya.

Penghulu Kampung Dosan Zamri, S.Ag menyampaikan bahwa “Kampung Dosan sendiri telah menerima alokasi Dana TAKE yang bersumber dari DBH DR sebesar Rp 179 juta pada tahun 2024, kami telah menggunakan untuk mendukung berbagai program kegiatan masyarakat, seperti program "Masyarakat Peduli Api," peningkatan sanitasi, serta penghijauan di Taman Khalifah Sulaiman”. Beliau, juga mengutarakan harapannya agar BUMKam dapat memperbaiki tata kelolanya dan menangkap peluang pengembangan usaha yang peduli terhadap lingkungan sehingga dapat optimal dalam pengembangan potensi desa. 

Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini, diharapkan tata kelola BUMKam di Kampung Dosan akan semakin baik, sehingga mampu menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi desa yang mandiri dan demokratis melalui pengembangan unit usaha yang berkelanjutan.

MF-RF